Jumat, 12 Juni 2009

Kerang Rebus dan Kerang Mutiara

Suatu hari seorang anak kerang merintih kesakitan seraya memanggil sang ayah. Ayah...Ayah.., sakit Ayah, pedih sekali, tolong bantu aku ayah, tolong aku Ayah singkirkan butiran pasir yang masuk dalam tubuhku ini. Ayah..... tolong aku Ayah, aku sudah nggak kuat lagi, mengapa ayah cuma diam aja. mendengar rintihan sang anak tercinta semakin keras sang ayah Kerang dengan bijak berkata, " Anakku, Hidup itu sebua pilihan, Tuhan memberikan dua jalan kepada, kita diberikan kekuatan berupa potensi diri untuk memilih. Anakku Sayang, (sambil mata sang ayah berkaca-kaca) biarkan rasa sakit yang menimpah dirimu, balut dengan air matamu, balut butiran pasir itu dengan tangisanmu, bila rasa sakit itu sudah menyatu dengan dirimu, maka takkan kau rasakan lagi sakit dalam dirimu. anakku, mungkin saat ini kamu benci sekali dengan butiran pasir yang ada dalam dirimu karena telah membuat dirimu tidak nyaman, akan tetapi suatu saat nanti justru engkau akan berterima kasih pada butiran pasir itu. Anakku, bersabarlah dengan rasa sakit itu, karena kesabaranmu akan rasa sakit yang ditimbulkan butiran pasir itu akan membuat dirimu menjadi kerang Mutiara. Anakku Ayah sudah jelaskan kepadamu, sekarang terserah ananda untuk menentukan sebuah pilihan, mau jadi Kerang Mutiara atau kerang Rebus. Jika Engkau bersabar maka Engkau akan menjadi Kerang Mutiara yang akan dipuja karena keindahanya, yang dinilai tinggi karena keelokannya, tapi bila engkau tidak bersabar maka engaku akan jadi Kerang Rebus yang tidak ada nilai dan harganya. Anakku... Renungkan itu. Wallohua'lamubishowaab. By. Abdulghofir

1 komentar:

  1. Om Pin sampean kok pinter nggae kiasan2, opo sering ngaji balagho iku ta dadi pinter kiasan?

    BalasHapus